Rabu, 25 Februari 2009

"EXTREME MOBILITY BUILDING"

Berawal dari sebuah kisah dunia yang sudah tidak menentu keadaanya, baik cuaca, iklim, udara, sampai pasang surut air laut yang tidak bisa ditebak hanya dengan melihat bulan purnama saja. Semua itu disebabkan oleh pemanasan global yang sangat merugikan bagi seluruh makhluk yang ada di bumi ini.

Pada suatu malam, turunlah hujan lebat yang mengguyur kota Yogyakarta. Hujan secara terus menerus hadir membasahi kota Yogyakarta, selama 7 hari berturut-turut sehingga menyebabkan banjir besar. kampung-kampung pun banyak yang tenggelam. termasuk kampung klitren dan kampus ternama di daerah tersebut juga ikut terendam banjir.

penduduk yang kehilangan harta bendanya pun segera mengungsi ke kampus tersebut, sebut saja UKDW untuk menyelamatkan diri, karena UKDW belum semuanya terendam banjir dan masih bisa untuk tempat mengungsi para penduduk.



dari situ mereka berpikir bagaimana menyelesaikan masalah ini dengan segera agar mereka tidak selamanya terkurung di dalam genangan air yang sudah melahap harta benda mereka.
sampai pada suatu saat mereka membuat desai bangunan yang dirasa cukup untuk menghindari genangan air tersebut dengan membawa tempat mereka tinggal sekarang ke tempat yang lebih tinggi.
namun apa yang terjadi??

semuanya itu pun akhirnya dirumuskan oleh mahasiswa-mahasiswa teknik arsitektur UKDW dan dibantu oleh staf dosen dan yang lain untuk mendesain bangunan dengan konsep "EXTREME MOBILITY BUILDING" atau bangunan dengan mobilitas/perpindahan yang sangat ekstrim dengan mengangkat semua masa bangunan dengan bantuan mesin atau robot.


dengan ini masalah dapat terselesaikan,bangunan mereka bawa ke tempat yang lebih tinggi dan akhirnya mereka pun nantinya akan membangun sebuah kota juga di tempat itu yang bisa terhindar dari bahaya banjir. dan akhirnya mereka dapat hidup bahagia bersama selamanya. . . . .


teori arsitektur 02
LEO AGUNG PH
2106 1164

Tidak ada komentar:

Posting Komentar